Sunday 14 June 2015

Siapakah ISIS?


Negara Islam Irak dan Syam atau biasa dipanggil ISIS sebagai singkatan dari bahasa inggris the Islamic State Of Iraq and Syria adalah sebuah negara dengan kelompok militan jihad. Mereka adalah aliran keras. Pada intinya kelompok ini samgat brutal dalam pergerakannya. Keberadaan mereka juga tidak di akui di Irak dan Suriah. Sebagian besar pengikut mereka adalah anggota dari pemberontakan Sunni.
Kekerasan yang mereka lakukan adalah pembunuhan dengan bom bunuh diri. Mereka juga biasa melakukan penjarahan terhadap bank untuk mendanai organisasi mereka. Diperkirakan sekitar 2.500 warga Irak tewas atas pemberontakan mereka.
Tokoh yang digadang gadang sebagai pemimpin ISIS bernama Abu Bakar al-Baghdad. Hubungan yang dilakukan ISIS yakni dengan Al-Qaeda, namun karena misi yang bebeda, al-Qaeda tidak mengakui ISIS sebagai mitra atau tak berhubungan lagi.
Keuangan dari isis ini adalah dari hasil penculikan atau dari hasil penjarahan bank. Mereka hanya sedikit saja mendapat bantuan dana. Namun, meski mereka tidak punya donatur, mereka punya aset yang milyaran dari hasil jarahan berupa emas batangan. Hal tersebut sontak membuat mereka menjadi kelompok pergerakan terkaya di dunia.
Isis juga digadang gadang mendapat uang dari operasi di timur tengah. Mereka mengkomandoi ladang minyak dan melakukan beberapa penyeludupan minyak dan banyak barang lain.
Senjata yang mereka gunakan banyak sekali. Mulai dari rudal Scud atau senjata senjata canggih lainnya. Hal tersebut membuat isis semakin kuat dalam pertempuran.
Saat ini, isis dicap sebagai kelompok teroris. 7 negara termasuk Indonesia mengakui mereka sebagai organisasi terlarang di masing masing negara mereka. Indonesian telah mengantisipasi penyebaran isis sejak dulu dengan terus mensosialisasikan ke pada masyakat sipil agar tidak terpengaruh dengan propaganda kelompok aliran garis keras tersebut. Setidaknya, beberapa aparat keamana Indonesia telah menangkap beberapa militan isis yang digadang gadang telah masuk ke Indonesia.
Sejak bomingnya isis, Indonesia telah bergerak membantengi diri agar pengaruh propoganda isis tidak masuk ke Indonesia. Dengan itu, kita hendaknya lebih berhati- hati dengan kelompok kelompok tertentu. Jangan sampai kita terpengaruh akan propoganda kekerasan yang sangat memebahayakan tersebut.

0 comments:

Post a Comment

 
© 2013 PENERBIT ALOY | Designed by Making Different | Provided by Techvela | Powered by Blogger