Sunday 14 June 2015

Review BAB II Buku Beberapa Gagasan dalam Bidang Ktirik Sastra Indonesia Modern Karangan Rachmat Djoko Pradopo

Oleh Mariyadi
Ilmu kritik sastra itu ilmu sastra untuk “ menghakimi” karya sastra, untuk memberikan penilaian, dan memberi keputusan bermutu atau tidak suatu karya sastra yang dihadapi ktirikus. Akan tetapi kritik sastra itu sesungguhnya bukan hanya menilai saja, melainkan masih ada aktivitas lain juga, yaitu analisis, dan aktivitas lainnya. Hal tesebut kelihatan seperti yang dikemukakan oleh M.H Abrams, ktirik sastra adalah studi yang berhubungan dengan pendifinisian, penggolongan (pengkelasan), penguraian (analisis), dan penilaia
n (evaluasi). Sedangkan tugas kritik sastra adalah: Pertama kritik sastra berguna bagi keilmuan sastra sendiri, kedua bagi perkembangan kesusasteraan, dan yang ketiga berguna bagi masyarakat pada umunya yang menginginkan penerangan tentang karya sastra.
Abrams membagi kritik sastra menjadi kritik judisial (judisial critism) dan kritik impressionistik (imperessionistic critism). W.H Hudson menggolongkan ktirk sastra: kritik judisial dan ktirik induktif (inductive critism). Kritik judisial adalah kritik sastra yang berusaha menganalisis dan mengerangkan efek-efek karya sastra berdasarkan pokoknya, organsiasinya, teknik, dan gayanya, dan mendasarkan pertimbangan-pertimbangan individual kritikus atas dasar standar-standar umum tentang kehebatan atau keluarbiasaan sastra. Kritik impressionistik adalah kritik yang berusaha menggambarkan dengan kata-kata atas sifat-sifat yang terasa dalam bagian-bagian khusus atau dalam sebuah karya sastra, dan mengekspresikan tanggapan-tanggapan (impressi) kritikus yang ditimbulkan secara langsung oleh karya sastra tersebut. Sedangkan Kritik induktif adalah kritik sastra yang menguraikan bagian-bagian sastra berdasarkan fenomena-fenomena yang ada secara objektif.

Berdasarkan pendekatan, Abrams membagi kritik sasta ke dalam empat tipe; Kritik mimetik memandang karya sastra sebagai tiruan, pencerminan, atau pengambaran dunia dan kehidupan manusia. Kritik pragmatik memandang karya sastra sebagai suatu yang dibangun untuk mencapai efek-efek tertentu pada audien, baik berupa efek kesenangan estetik ataupun ajaran/pendidikan, maupun efek yang lain. Kritik ekspresif memandang karya sastra terutama dalam hubungannya dengan penulis sendiri. Sedangkan kritik objek mendekati karya sastra sebagai suatu yang berdiri bebas dari penyair, audience, dan dunia yang mengelilinginya. 

0 comments:

Post a Comment

 
© 2013 PENERBIT ALOY | Designed by Making Different | Provided by Techvela | Powered by Blogger