Oleh
Mariyadi
Ilmu
kritik sastra itu ilmu sastra untuk “ menghakimi” karya sastra, untuk
memberikan penilaian, dan memberi keputusan bermutu atau tidak suatu karya
sastra yang dihadapi ktirikus. Akan tetapi kritik sastra itu sesungguhnya bukan
hanya menilai saja, melainkan masih ada aktivitas lain juga, yaitu analisis,
dan aktivitas lainnya. Hal tesebut kelihatan seperti yang dikemukakan oleh M.H
Abrams, ktirik sastra adalah studi yang berhubungan dengan pendifinisian,
penggolongan (pengkelasan), penguraian (analisis), dan penilaia
n (evaluasi). Sedangkan tugas kritik sastra adalah: Pertama kritik sastra berguna bagi keilmuan sastra sendiri, kedua bagi perkembangan kesusasteraan, dan yang ketiga berguna bagi masyarakat pada umunya yang menginginkan penerangan tentang karya sastra.
n (evaluasi). Sedangkan tugas kritik sastra adalah: Pertama kritik sastra berguna bagi keilmuan sastra sendiri, kedua bagi perkembangan kesusasteraan, dan yang ketiga berguna bagi masyarakat pada umunya yang menginginkan penerangan tentang karya sastra.
Abrams
membagi kritik sastra menjadi kritik judisial (judisial critism) dan kritik impressionistik (imperessionistic critism). W.H Hudson menggolongkan ktirk sastra: kritik
judisial dan ktirik induktif (inductive
critism). Kritik judisial adalah kritik sastra yang berusaha menganalisis
dan mengerangkan efek-efek karya sastra berdasarkan pokoknya, organsiasinya,
teknik, dan gayanya, dan mendasarkan pertimbangan-pertimbangan individual
kritikus atas dasar standar-standar umum tentang kehebatan atau keluarbiasaan
sastra. Kritik impressionistik adalah kritik yang berusaha menggambarkan dengan
kata-kata atas sifat-sifat yang terasa dalam bagian-bagian khusus atau dalam
sebuah karya sastra, dan mengekspresikan tanggapan-tanggapan (impressi)
kritikus yang ditimbulkan secara langsung oleh karya sastra tersebut. Sedangkan
Kritik induktif adalah kritik sastra yang menguraikan bagian-bagian sastra
berdasarkan fenomena-fenomena yang ada secara objektif.
Berdasarkan
pendekatan, Abrams membagi kritik sasta ke dalam empat tipe; Kritik mimetik memandang
karya sastra sebagai tiruan, pencerminan, atau pengambaran dunia dan kehidupan
manusia. Kritik pragmatik memandang karya sastra sebagai suatu yang dibangun
untuk mencapai efek-efek tertentu pada audien, baik berupa efek kesenangan
estetik ataupun ajaran/pendidikan, maupun efek yang lain. Kritik ekspresif
memandang karya sastra terutama dalam hubungannya dengan penulis sendiri.
Sedangkan kritik objek mendekati karya sastra sebagai suatu yang berdiri bebas
dari penyair, audience, dan dunia yang mengelilinginya.
0 comments:
Post a Comment